Rabu, 11 Juni 2014

Sekilas Tentang Konflik



BAB 9
Mengelola Konflik

A. Tentang Konflik
Konflik merupakan situasi dimana dua orang atau lebih menginginkan satu sasaran yang menurut mereka mereka bisa dicapai dan diwujudkan oleh salah satu dari mereka dan tidak mungkin keduanya mewujudkannya secara bersama sama.
Konflik itu bisa beragam makna dan jenisnya, yaitu sebagai berikut.
1. Konflik dalam hati dan pikiran atas proses pengambilan keputusan, terutama ketika tersedia beberapa alternatif dan harus memilih satu yang terbaik dengan resiko minimal.
2. Konflik dengan pihak lain yang harus segera diselesaikan agar masalah tersebut tidak berlarut-larut dan merugikan.
3. Konflik terhadap sebuah keputusan dari sebuah alternatif.
Konflik dapat berupa konflik terbuka yang justru akan mereda dan dapat diselesaikan dengan baik. Konflik tidak sama dengan persaingan. Dari persaingan bisa timbul sebuah konflik. Bila dibandingkan dengan masalah, konflik adalah sebuah masalah, sementara masalah bukan sebuah konflik.

B. Faktor Penyebab Konflik
Konflik bisa timbul karena berbagai sumber dan faktor penyebab, misalnya:
1. Perbedaan persepsi
Perbedaan pola pandang tentang suatu hal dapat meninmbulkan konflik jika setiap orang bersikukuh dengan resepsi masing-masing.
2. Ketidakharmonisan pemikiran
Ketidakselarasan dan ketidakharmonisan pemikiran dapat memunculkan sebuah konflik karena berbeda visi dan misi namun sama-sama ingin menonjolkan ego masing-masing.
3. Egoisme
Semakin egois atau semakin tinggi tingkat ke-aku-an seseorang, semakin mudah pula memunculkan konflik dengan orang lain.
4. Persaingan
Keinginan untuk lebih dari orang lain, baik berupa kekuasaan, prestasi, atau popularitas aka selalu menimbulkan persaingan yang juga akan memunculkan konflik bila tidak disiasati dengan baik.
5. Situasi dan kondisi yang mendukung konflik
Situasi dan kondisi dapat menciptakan konflik bila telah memengaruhi.
6. Perilaku Seseorang
Perilaku yang dapat menimbulkan konflik biasanya adalah perilaku yang menyinggung perasaan seseorang atau tidak tunduk pada aturan yang telah disepakati sebelumnya.
7. Kurang komunikasi satu dengan yang lainnya
8. Diskriminasi
Diskriminasi dapat menimbulkan konflik karena adanya perbedaan sikap dan perilaku seseorang terhadap orang lain.
9. Kebencian
10. Kebencian yang muncul sebelum terjadinya konflik akan menimbulkan konflik dalam dan berujung pada pertikaian.

C. Munculnya Konflik
Konflik muncul karena ketidakharmonisan dan ketidakselarasan tiga buah aspek, yaitu situasi, sikap, dan sasaran atau tujuan yang dirasakan oleh beberapa pihak. Bila ditarik lurus, akan terjadi polaritas antara konflik disalahsatu ujung dan harmonisasi persepsi sesorang diujung yang lain.
a. Dalam situasi tertentu, konflik bisa terjadi karena tidak adanya harmonisasi persepsi dari satu atau dua orang atau lebih hingga terbentuk polaritas. Suatu sikap dan perilaku atas suatu kejadian bias diartikan berbeda oleh dua orang atau lebih sehingga munculsebuah polritas. Bila polritas menuju ke kutub keselarasan maka yang muncul satu sasaran dan persepsi yng berdampak positif bagi tim dan lingkungan. Namun, bila polaritas menunjukkan tidak harmonisnya sikap dan perilaku atas suatu kejadian yang tidk terselesaikan dengan baik, akan berujung pada suatu konflik yang mengarah ke sebuah pertikaian. Khirnya bias berdampak negative bagi tim dan lingkugan karena tidak da satu tujuan, sasaran, dan persepsi dari mereka. Dalam sebuah tim, biasanya konflik muncul pada tahap-tahap berikut:
1. Tahap pembentukan tujuan atau visi-misi. Pada tahap ini, konflik muncul karena:
a.          Perbedaan agenda antarindividu,
b. Perbedaan kepercayaan,
c. Tujuan yang tidak jelas,
d. Struktur yang sering berubah,
e. Visi dan misi belum ditentukan.
2. Tahap penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini, konflik muncul karena:
a.  Kurangnya kepercayaan antarindividu
b. Tidak mendiskusikan masalah dengan seluruh tim
c. Perebutan posisi
d. Proses penentuan keputusan yng mengandung unsure emosi tinggi
e. Perselisihan tentang pelaksanaan tugas dan cara mengerjakan tugas tersebut tidk saling berkorelasi ( job description tidak jelas ) sehingga uraian kerja dan tanggung jawab tidak jelas.
3. Tahap proses pembentukan tim atau kelompok. Pada tahap ini, konflik muncul Karena:
a. Gaya kepemimpinan
b. Belum ada seorang pemimpin yang tepat.





D. TIPE-TIPE KONFLIK Tipe konflik bermacam-macam. Ada tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya dan ada tipe konflik berdasarkan tingkatannya. Simak uraian berikut. 1. Tipe-Tipe Konflik Berdasarkan Faktor Penyebabnya Berdasarkn factor penyebabnya, konflik dapat dibedakan sebagai berikut. a. Konflik emosi atau perasan (emotional conflict) Konflik emosi atau perasaan dalh konflik yang terjadi Karena perasaan dan emosi seseorang
Tipe-Tipe Konflik
1. Berdasarkan faktor penyebabnya
    a) konflik emosi
    b) konflik ide dan pemikiran
    c) konflik tujuan

2. Berdasarkan tingkatnya
    - konflik individu
    - konflik antar perorangan
    - konflik dalam kelompok
    - konflik antar kelompok
    - konflik interorganisasi
Mengelola dan Mengatasi Konflik
# faktor yang mempengaruhi pemecahan konflik :

  * pengalaman masa kecil
  * pengalaman saat belajar di sekolah
  * pengetahuan tentang teknik pemecahan masalah
  * tingkat kedewasaan seseorang
  * tingkat kecerdasan emosi
  * media yang sering dilihat
  * saran dari orang terdekat

# cara mengatasi konflik :
  1. tidak perlu menyelesaikan konflik karena tidak ada gunanya menghadapi konflik tersebut
  2. menaklukan pihak lawan dengan cara dan waktu yang tepat
  3. berkomunikasi intensif dan selalu menjaga hubungan baik dengan pihak lawan
  4. menciptakan komitmen dan kesepakatan demi kebaikan tim / organisasi
  5. menyelesaikan konflik secepatnya agar tugas dan kehormatan kelompok tidak terganggu
Cara ini digunakan apabila:
    1. Anda diposisi yang lebih baik dari lawan anda
    2. Anda seorang pemimpin (Leader) dalam aebuah kelompok.
F. Manfaat Suatu Konflik
Konflik memiliki filosofi yang sama dengan resiko, kegagalan maupun kesulitan, didalamnya terdapat dua sisi (Positif Dan Negatif), yaitu:
1.      Manfaat Negatif Konflik
Konflik akan menuju (Polarisasi) kearah negative apabila:
a.       Msing-masing tetap bersikukuh pada persepsi dan tujuannya sendiri tanpa melihat dari sisi orang lain (Pihak Lawan).
b.      Tidak ada yang mau mendamaikan.
c.       Tidak ada wasit, penengah atau pemimpin dalam kelmpok.
d.      Tidak ada inisiatif untuk bersama-sama mencegah masalah.
e.       Masin-masing pihak bersikap egois, ingin menang sendiri, kaku, gengsi, dan angkuh.
Konflik yang menuju kearah pertikaian (Negatif) bias dimanfaatkan agar menjadi positif dengan cara:
a.       Memisahkannyake kelompok yang memiliki posisi dan tujuan yang berbeda sehingga tercipta persaingan yang menguntungkan bisnis dan mereka sendiri.
b.      Terangkan bahwa tujuan mereka benar dan baik tetapi caranya yang salah.
c.       Lakukan negosiasi dan pertamuan untuk member pengertian bahwa anda orang hebat dan jadikan mereka partner untuk bahu-membahu.
2.      Manfaat Konflik positif
Konflik yang besifat positif tentunya lebih mudah diambil manfaatnya. Mnfaat positif konflik, antara lain:
a.       Membuat situasi lebih jelas dan terbuka.
b.      Memperbaharui tim dan memanfaatkan semangat, energy, dan gairah mereka.
c.       Mendorong kreativitas tim dan anggotanya melalui adu argumen yang bersifat positif hingga ditemukan ide, inspirasi, informasi baru atau peluang bisnis untuk menciptakan sebuah solusi yang kreatif dan inovatif.
d.      Mengungkapkan apa yang ada didalam pikiran.
e.       Memberi kesempatan pada orang yang ingi memberikan kontribuksi positif bagi tim atau organisasi.
f.       Emosi negative akan dikeluarkan dan energi positif akan diolah untuk mengendalikan konflik agar tidak bersifat negative.
g.      Mendorong pertumbuhan usaha agar tercipta loyalitas karena adanya konflik positif.
h.      Membangun kepercayaan diri karyawan dan anggota tim agar berani mengungkapkan pendapat.
i.        Untuk lebih menegaskan kembali prinsip-prinsip tm yaitu:
1.      Visi dan misi
2.      Tujuan organisasi
3.      Tata tertib organisasi
4.      Kebijakan organisasi
5.      Hal-hal lain yang penting bagi perusahaan
j.        Semakin lebih mengenal dan untuk menyeleksi siapa saja orang yang ingin maju.




































BAB 10
  1. Visi Dan Misi
Orang yang telah berhasil telah mengetahui dengan pasti apa yang diinginkan dan yang telah dicapainya. Jadi setiap orang membutuhkan visi dan misi untuk meraih tujuan dan keinginannya.
1.                Tentang Visi
Visi adalah angan angan atau imajinasi seseorang tentang usaha atau bisnis atau diri mereka suatu saat nanti. Visi ialah sesuatu hal yang mendalam yang hidup dan tinggal dalam jiwa manusia. Visi bersifat abstrak, sehingga sulit dijelaskan. Mengetahui visi seseorang perlu suatu kejelian. Mengetahuinya dengan cepat dan tepat perlu suatu pengalaman dan kajian yg mendalam. Beberapa orang dapat melakukannya hanya dengan melihat mata, penampilan, atau kesan pertama, tetapi bagi beberapa orang lain mungkin tidak dapat mengetahuinya meskipun melakukan pembicaraan yang memakan waktu lama (berhari-hari).
Visi membicarakan dan mengkhayalkan hal-hal berikut:
a.       Wawasan yang menjadi tolak ukur arah pertumbuhan bisnis anda
b.       Sosok anda atau usaha anda di masa mendatang
c.       Bentuk usaha anda akan sebesar apa
d.       Alasan anda memasuki usaha dibidang tersebut
e.       Imajinasi mengenai posisi anda dan kemana bisnis anda mau dibawa.
Jadi Visi adalah sebuah tujuan, keinginan atau angan-angan masa depan perusahaan yang anda bangun, pili, dan besarkan.
Setiap orang harus memiliki visi dan misi agarmengetahui secara pasti kemana dia harus melangkah.
Sederhana (simple), sehingga mudah di pahami, diimajinasikan, dan di bayangkan besar, ukuran posisi, perusahaan anda.
·         Terukur (measurable), Jika ini tidak sesuai dengan kondisi dan situasi atau terlalu muluk, visi akan berubah menjadi fiksi, sebuah khayalan semu yang mustahil untuk di wujudkan.
·         Tejangkau (reachable), Jika visi terukur, sederhan tetapi tidak mungkin bisa di wujudkan, visi tersebut tidak ideal untuk Anda, meskipun mungkin ideal bagi orang lain.
·         Beralasan (reasonable), Visi juga mengandung unsur pokok, yaitu alasan kuat untuk mengembangkan bisnis anda di masa datang.
·         Ambisius. Jika visi tidak mengandung unsur yang bersifat ambisius, visi itu juga akan kehilangan energy.
·         Periode waktu (time frame). Sebuah visi dengan target waktu yang jelas akan memudahkan tingkat ketercapaian visi tersebut.
·         Bersifat strategis (strategic). Visi yang tidak bersifat strategic tidak akan berdampak besar pada usaha Anda.
Sifat strategis yang dimaksud adalah ;
-          Bisa menjadi tujuan untuk bersaing
-          Ada unsur pembeda dengan yang lain.
-          Bisa menjdi motivator.
-          Unik dan berbeda dengan yang lain.

·         Ada kejelasan hubungan kejadian saat ini dengan kejadian masa datang.
·         Perspektif kondisi Anda saat ini ke masa datang.
·         Komunikatif. Jika visi tidak dapat di komunikasikan atau terlalu rumit, yang akan mengerti visi Anda hanya Anda sendiri.
Tentang Misi :
Secara sederhana misi adalah bagaimana cara Anda mewujudkan sebuah visi.
Dalam misi terkandung hal-hal sebagai berikut :
a.    Tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi
b.    Tindakan dan langkah-langkah yang harus dilakukan
c.    Alasan bisnis Anda harus berkembang
d.    Cara mewujudkan tujuan Anda.

Jadi misi adalah usaha, pemikiran dan langkah-langkah formal untuk mewujudkan sebuah visi. Artinya tindakan untuk memperjelas apa yang dikehendaki oleh pemilik perusahaan dan menjadi pegangan untuk menjalankan usaha Anda sekarang dan yang akan datang hingga visi itu terwujud.

Unsur-unsur pokok sebuah misi adalah sebagai berikut ;
1.        Kiat dan usaha untuk mewujudakan visi
2.        Nilai-nilai dasar organisasi yang dinyatakan dalam misi organisasi.
3.        Segmen pasar dan pelanggan.
4.        Pernyataan tentang produk atau jasa yang di masuki (dijualnya).
5.        Keyakinan yang kuat, asumsi-asumsi dan budaya kerja dengan orientasi mutu.
6.        Pernyataan strategis jangka panjang dan jangja pendek.

Misi akan efektif bila bersifat :
a.   Ringkas dan jelas.
Mudah di pahami, gampang di ingat, menyatakan bidang spesifikasi secara jelas.
b.   Unik.
Harus ada unsur pembeda agar tidak klise.
c.    Fleksible.
Misi memiliki ketegasan sekaligus fleksible agar sesuai dengan perkembangan zaman.
d.   Bisa membantu untuk mengambil keputusan.
Misi juga menjadi pegangan kerja, arah kebijakan perusahaan dalam operasionalnya sehingga bisa membantu manajer, pimpinan atau orang yang ada didalamnya untuk mengambil keputusan.
e.   Budaya perusahaan.
Misi harus membentuk unsur pembentuk etos kerja, motivasi, semangat kerja dan juga budaya kerja shingga mengandung niali-nilai yang  harus di angkat dan menjadi cirri-ciri perusahaan yang di pegang teguh oleh karywawannya.
f.     Memberikan inspirasi.
Ada unsur ambisi, tekad bulat, dan arah perusahaan sehingga misi juga memberikan inspiraasi dan ide-ide baru bagi siapa saja yang ada dalam organisasi.
  1. Peran Kepemimpinan Dan Manajemen Dalam Merumuskan Visi Dan Misi Usaha
Kepemimpinan mempunyai peranan penting dalam merumuskan visi dan misi perusahaan, organisasi, kelompok maupun pribadi. Seorang pemimpin merumuskan visi, misi, strategic, dan nilai perusahaan atau bisnis, Sedangkan manajemen yang dipimpin oleh manajer adalah individu, departemen, kelompok, atau organisasi, yang membuat perencanaan, program, taktik, kendali, dan anggaran untuk mewujudkan visi, misi, strategi, da nilai perusahaan yang telah di tetapkan oleh pimpinan.

B.        Langkah-langkah menyusun visi dan misi usaha:
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk :
1.    Mengambil keputusan mengelola risiko.
2.    Memutuskan untuki menjadi wirausahawan mandiri.
3.    Menumbuhkan sifat pantang menyerah.
4.    Mengelola konflik menjadi konflik yang bersifat positif.
5.    Mengetahui visi, misi serta merencanakan strategi yang akan di rumuskan.
Oleh Karena itu, seorang wirausaha harus mampu menyusun sebuah visi dan misi.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a.         Melakukian riset, baik industry maupun pasar, lokasi dan organisasi itu sendiri termasuk karyawan, manajer, dan rekan bisnis.
b.        Melakukan wawancara mengenai kebutuhan yang ada tetapi belum terpenuhi, mengetahui keinginan dan harapan dari pasar untuk menentukan sebuh strategi.
c.         Mengumpulkan data pasar.
d.        Merumuskan susunan data dengan mencari trend dan unsur perbedaannya.
e.         Merumuskan visi dan misi.
f.          Mengokomunikasikan ke anggota organisasi melalui seminar. Workshop, presentasi, atau rapat.
g.        Melakukan perbaikan visi dan misi berdasarkan saran dan kritik dari anggota sehingga mereka merasa memiliki  dan menyusun visi dan misi. Hal ini penting karena rasa memiliki perlu di bangun dari bawah.
h.        Perhatikan aspek ananlisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Setelah wirausahawan menetapakan visi dan misinya, diharapakan dia mampu mengambil keputusan beserta risikonya dan juga mempunyai wawasan dalam mengelola konflik serta mengetahui dan mampu mengasah jiwa kepemimpinannya.

1 Komentar:

Pada 25 Januari 2022 pukul 03.24 , Anonymous Anonim mengatakan...

1xBet korean 2021 - Legalbet.co.kr
1xbet korean 2021 · 1xbet korean 2021 · 1xbet korean 2021 · 1xbet korean 2021 · 1xbet korean 2021 · 1xbet 인카지노 korean 2021 · 1xbet 바카라 사이트 korean 1xbet korean 2021 · 1xbet korean

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda